sharingExperience

a site where experience is mind evolutionary ~theend~

Subscribe

Aku dan Akhir Perjalananku...

Present by Anonymous on August 21, 2008





For the coming Ramadhan i would like to post a "cerpen" because it is in malay version. When the first time i read it somehow make me fell that there is no another day for me

Ku berjalan melintasi dunia dalam perjalanan panjangku
Tanah demi tanah
Setapak demi setapak

Hingga saat kulihat hutan yang teramat luas menghadang langkahku

Kuputuskan memasuki hutan itu untuk sejenak melepaskan lelahku dan menghilangkan lapar dan dahagaku

Di dalamnya kujumpai pohon besar dengan daunnya yang berwarna kelabu yang berdiri kokoh ditemani burung-burung kecil yang bermain riang diatas dahannya

“Hai bagaimana kabarmu hai pohon?, bolehkah aku beristirahat dibawah dahanmu yang rimbun dan memakan buahmu yang segar untuk menghilangkan laparku yang teramat sangat?”

“Jangan kau ganggu sepiku, hai manusia!, dan jangan harap kau duduk diatas akar-akarku terlebih lagi memakan buahku” jawabnya

“Mengapa?” tanyaku heran pada pohon itu

“Sudahlah pergi dengan segala kebodohanmu dan lanjutkan perjalananmu!”, jawabnya kembali

“Ya.. pergilah kau dan ganggu pohon kami!”, burung-burung kecil itu turut menimpali dengan kemarahan mereka kepadaku

Kuputuskan kembali melanjutkan perjalananku dan sampailah aku disebuah sungai kecil yang mengalir dengan percikan riaknya yang seolah tampak sedang menari-nari bersama bebatuan

Kusapa mereka “hai apa kabar wahai sungai kecil, bolehkah aku meminum airmu untuk meghilangkan dahagaku?”

“Pergi kau!, manusia sepertimu tak pantas meminum airku dan mencemarinya dengan segala kekotoran yang turut kau bawa bersamamu”, jawab sungai itu dengan kebenciannya kepadaku

“Ya pergilah kau!”, riak-riak sungai pun tak luput melontarkan sejuta penolakan atas kehadiranku

Dalam kebimbangan aku melangakahkan kakiku kembali

Seribu pertanyaan memenihi pikiranku…. MENGAPA ?

Namun tak satupun dapat kujawab

Selama ini aku merasa aku telah tahu segalanya

Telah kusinggahi seluruh penjuru negeri dalam pengembaraanku

Telah ku lalui semua setapak demi setapak dalam hidupku

Berkawan dengan kerikil-kerikil jalan dalam perjalananku

Bercanda dengan teriknya matahari

Bercengkrama dengan angin

Semua hikmah telah kujadikan makanan bagi jiwaku yang lapar

Semua kebijaksanan telah kujadikan air bagi dahagaku

Apakah itu semua belum cukup

“KATAKAN HAI LANGIT APAKAH ITU SEMUA BELUM CUKUP !”

Kutatap langit…

Bahkan mataharipun memalingkan wajahnya dariku seakan malu untuk memandangku

Langkahku kembali kuayunkan dalam kekecewaanku yang terdalam

Kuterus berjalan …. Berjalan… dan berjalan….

Hingga kulihat bayanganku sendiri diatas tanah ini

Sejenak ia menatapku lama seakan mengatakan sesuatu kepadaku

Dalam diamnya ia mengatakan sejuta kata untukku

Ya.. ia telah mengatakan semuanya dalam kebisuannya

Perjalananku tidaklah lain perjalanan menuju apa yang ku cari

Sedangkan akutidak tahu apa yang ku cari

Perjalananku adalah perjalanan menuju akhir tujuanku

Sedangkan aku tidak arah mana yang ku tuju

Aku merasa sudah tahu banyak

Padahal aku sama sekali tidak mengetahui apapun

Jiwaku tertunduk malu

Kutatap tanah demi tanah yang telah kupijak

Mereka semua berubah menjadi pekat

Dan akhirnya ku lepaskan alas kakiku

Karena apalah artinya berkawan dengan kerikil jikalau tak merasakan sakitnya

Kulepaskan topi jeramiku

Karena apalah artinya bercanda dengan teriknya matahari jika tak merasakan panasnya

Kulepaskan bajuku

Karena apalah artinya bercengkrama dengan angin jika tak merasakan dinginnya

Kuberlari telanjang ke segala penjuru arah karena setiap arah adalah tujuanku

Kubiarkan kerikil menusuk perih kaki telanjangku

Kubiarkan panasnya terik matahari menyengatku dalam peluhku

Kubiarkan dinginnya angin menyapa tubuh telanjangku sebagaimana saat aku dilahirkan

Dan kuterus berlari dan berlari

Dalam rasa lapar yang memberiku kebijaksanaan

Dalam rasa haus yang mengajarkanku akan arti berterima kasih

Hingga akhirnya kutemui akhir dari perjalananku

Sesaat sebelum aku mulai mencarinya…

Sambil nunggu buka puasa, 5 oktober 2006

0 comments:

Subscribe to: Post Comments (Atom)